Minggu, 16 Juni 2013


SKEMA PENGAJUAN KREDIT USAHA RAKYAT BANK BTN




1.    Usaha yang dibiayai adalah usaha produktif sektor perindustrian, perdagangan dan jasa, kredit konstruksi perumahan.
2.    Media Penyalur KUR, memanfaatkan kredit eksisting BTN yaitu: Kredit Vasa Griya (modal kerja konstruksi), Kredit Pendukung Perumahan, Kredit Modal Kerja, Kredit modal kerja Kontraktor, Kredit Investasi, Kredit Pemilikan Ruko/Kios dan lainnya
Plafond Kredit:
1.    Maksimal kredit sebesar Rp. 500.000.000,-
2.    Kredit Investasi sebesar maksimal 70% dari total biaya investasi.
3.    Kredit modal kerja sebesar maksimal 80% dari modal kerja yang dibutuhkan.
                                               
Tingkat Suku Bunga 14,5%
Persyaratan mengajukan Kredit

Debitur Perorangan mengajukan surat permohonan KUR dengan melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut:
1.    KTP dan KK
2.    Surat Nikah, bila telah nikah
3.    Perizinan usaha, (surat izin dari Dinas Pasar bila usaha di pasar, surat keterangan minimal Ketua RT/RW untuk lokasi dilingkungan pemukiman dan sejenisnya).
4.    Legalitas tempat usaha, bila ada, misalnya bukti hak atas tanah, perjanjian sewa, atau lainnya.
5.    Rincian peruntukkan kredit
6.    Agunan, jika ada disyaratkan bank.
Untuk Usaha Kecil dan Menengah (Badan Usaha) mengajukan surat permohonan yang dilampiri dokumen pendukung sebagai berikut:
1.    Akte Pendirian Perusahaan sampai dengan perubahan terakhir
2.    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3.    SIUP, TDP, dan sejenisnya atau sekurang-kurangnya memenuhi kriteria perijinan usaha mikro.
4.    Legalitas tempat usaha, bila ada, misalnya bukti hak atas tanah, perjanjian sewa, atau lainnya.
5.    Laporan keuangan terakhir/minimal catatan keuangan usaha sebagaimana persyaratan untuk perorangan
6.    Rincian peruntukkan kredit
7.    Agunan, jika ada disyaratkan bank.
Mekanisme pengajuan kredit:
1.    Permohonan yang memenuhi persyaratan dapat menghubungi seluruh Kantor Cabang Bank BTN di Indonesia.
2.    Bank akan melakukan analisa kelayakan atas permohonan kredit sesuai ketentuan.
3.    Pemohon dikenakan biaya pemrosesan dan harus dibayar sekaligus dan seketika pada saat ditagih oleh Bank yaitu:
o    Biaya Provisi
o    Biaya Notaris/PPAT/Legal Fee
o    Biaya lainnya, jika ada dipersyaratkan bank.

Kewirausahaan
(Softskill)
“Keuangan Usaha Kecil”


FRISKA.S.WIJAYA
19611418
2SA01

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS: SASTRA
JURUSAN: SASTRA INGGRIS

KEUANGAN USAHA KECIL
Lancarnya sebuah usaha akan banyak bergantung kepada pengelolaan keuangan yang baik. Namun sayangnya, banyak usaha kecil yang menerapakan pengelolaan keuangan seadanya. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, maka dapat menyulitkan sang pemilik usaha untuk menilai kesehatan dan perkembangan usahanya.
Kebanyakan entrepreneur lebih tertarik pada ide-ide bisnis mereka dan menganggap manajemen keuangan adalah hal ayang akan berjalan dengan sendirinya. Mereka berfikir jika bisnis bagus, keuangan juga akan sama bagusnya. Jika usaha untung, maka uang akan mengalir begitu saja.anggapan tersebut ada benarnya, namun dapat menyesatkan. Memang benar sumber kas usaha adalah penjualan dan keuntungan. Namun bisnis tak sekedar bagaimana menghasilkan uang, melainkan juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikannya.
Pengelolaan keuangan yang baik bukan berarti harus terlihat canggih ataupun menjadi mahal. Pengelolaan keuangan yang baik dapat dimulai dari tiga langkah sederhana dan ini dapat dilakukan oleh seluruh pemilik usaha kecil ataupun rumahan.
1. Pisahkan Antara Keuangan Bisnis dan Keuangan Pribadi
Ketika kita memutuskan untuk terjun dalam dunia wirausaha, maka langkah financial pertama yang ditempuh adalah mamisahkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Jika kita menggabungkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Jika kita menggabungkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi, maka hamper dapat dipastikan pemilik usaha akan menemui kesulitan ketika bisnisnya mulai berkembang. Hal ini dikarenakan oleh aliran dana (cash flow) yang tumpang tindih antara kepentingan bisnis dan kepentingan pribadi.
Pemisahan akun bisnis dan akun pribadi bertujuan untuk mencegah kesimpang-siuran tersebut. Selain itu, pemisahan akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi financial bisnis kita. Untuk implementasinya, pemilik usaha bisa memulai dengan membuka akun tabungan yang berbeda. Tidak mengapa jika akun-akun tersebu masih atas nama pribadi. Yang penting keduanya terpisah. Satu untuk cash flow bisnis, dan yang satunya lagi untuk cash flow keuangan pribadi.
Jika membuka tabungan di bank belum memungkinkan, maka bisa juga dengan memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi dalam amplop yang berbeda. Untuk urusan bisnis, maka seluruh aliran dana disimpan/diambil dari amplop bisnis dan begitu pula untuk urusan pribadi.
2. Catat Setiap Transaksi Keuangan
Hal penting yang acapkali trabaikan adalah pencatatan tsansaksi keuangan bisnis. Walaupun kadang mencatat setiap transaksi keuangan bisa menjadi hal yang membosankan. Namun ingat, kita tidak bisa mendapat gambaran yang jelas tentang kondisi financial bisnis tanpa catatan-catatan tersebut. Selain itu, catatan keuangan juga bermanfaat untuk hal-hal lain seperti untuk keperluan pajak ataupun pengajuan dana ke bank.
3. Susun Anggaran (Budgeting)
Penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam setiap bisnis karena membantu pemilik usaha untuk mengalokasikan dana sesuai kebutuhannya. Dengan budgeting, kita jadi punya panduan akan hal-hal mana sajakah yang perlu di prioritaskan keuangannya, termasuk batasan-batasan belanjanya.
Untuk pelaksanaannya, budgeting bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya budgeting untuk satu bulan ke depan, tiga bulan kedepan, ataupun satu tahun ke depan,. Namun umumnya budgeting disusun untuk satu tahun kedepan.
Budgeting pada dasarnya adalah rencana belanja yang dialokasikan menurut pos-pos pengeluaran. Misalnya budget untuk belanja bahan baku, budget untuk promosi, budget untuk gaji karyawan dan sebagainya.






KESIMPULAN
Dengan demikian ada baiknya jika kita memulai membuat daftar jenis-jenis pengeluaran bisnis. Ini bisa dilakukan secara manual ataupun menggunakan computer. Lancarnya sebuah usaha akan banyak bergantung kepada pengelolaan keuangan yang baik karena hal tersebut memungkinkan kita untuk mengetahui secara lebih jelas kondisi keuangan bisnis kita. Pemisahan akun, pencatatn transaksi keuangan dan penyusunan anggaran adalah tiga langkah awal yang bisa diterapkan oleh pemilik usaha kecil ataupun rumahan menuju pengelolaan keuangan bisnis yang lebih baik.

SUMBER
Ditulis oleh Aditya Fajar seorang pemerhati sosial dan bisnis yang tertarik dengan public relations, internet, blogging, hubungan antar manusia dan kewirausahaan. Tulisan lainnya dapat dilihat di disitus www.adityafajar.com
m.kompasiana.com/post/wirausaha/2011/09/05/3-cara-mudah-kelola-keuangan-usaha-kecil-dan-rumahan/

Kewirausahaan
(Softskill)
“Segmentasi Pasar”


FRISKA.S.WIJAYA
19611418
2SA01

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS: SASTRA
JURUSAN: SASTRA INGGRIS


Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segmentasi pasar membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul dipasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha.
Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam banyak hal, baik dalam hal perilaku, maupun kebiasaan pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogeny melainkan heterogen. Hal inilah yang mendorong perusahaan melakukan segmentasi pasar. Segmentasi adalah pengelompokan pembeli dalam suatu pasar yang memiliki kebutuhan dan tingkah laku yang sama.
Renald Kasali mengatakan bahwa segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.





Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Segmentasi Pasar
Swastha dan Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi-bagi market yang bersifat heterogen ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride dan Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Dilain pihak Pride dan Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha dan Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan yang membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Menurut Kotler, Bowen< dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memilki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya merancang program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dangan kebutuhan produk atau tanggapan yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
2.2 Tingkatan Segmentasi Pasar
·        Pemasaran Massal, yaitu memproduksi, mendistribusikan dan mempromosikan secara massal, produk dan dengan cara yang hamper sama kepada semua konsumen.
·        Pemasaran Segmen, yaitu memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih.
·        Pemasaran Relung, memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat yang khusus.
·        Pemasaran Mikro, yaitu praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai dengan benar dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran local dan pemasaran individual.
2.3 Tujuan, Manfaat dan Kelemahan Segmentasi Pasar
- Tujuan segmentasi pasar adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai posisi yang kuat dalam penjualan barng dan jasa.
b. Untuk meningkatkan laba dan keuntungan yang diharapkan.
c. Untuk memudahkan di dalam melaksanakan analisis pasar.
d. Agar perusahaan dapat membedakan pasarnya.
e. Agar perusahaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap para konsumen.
f. Agar tujuan pemasaran produk yang dibuat perusahaan jauh lebih tepat terhadap berbagai segmen.
- Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
a. Pasar dapat mengatur lebih baik produknya dan marketing appealnya
b. Perusahaan dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respons marketing yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan budgetnya dengan lebih tepat terhadap berbagai segmen.
Alasan-alasan melakukan segmentasi adalah hal yang penting, meliputi :
a. Semakin majunya kebutuhan manusia, semakin heterogen masyarakat, beragam kebutuhan dan selera masyarakat.
b. Semakin maju perekonomian akan semakin banyak competitor yang harus dihadapi perusahaan.
c. Segmentasi akan membantu perusahaan untuk meraih “competitive advantages” terhadap saingan-saingannya melalui diferensiasi produk.
d. Segmentasi akan membantu perusahaan menemukan segmen-segmen yang dapat dilayani dengan maksimal.indakan segmentasi
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain :
a. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
b. Biaya penelitian/riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
c. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
d. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
2.4 Mensegmentasi Pasar Konsumen
- Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi unit-unit gografis yang berbeda-beda seperti negara bagian, kabupaten, kota atau pemukiman.
- Segmentasi Demografis, upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variable seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
- Segmentasi Psikografis, upaya membagi pembeli menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
- Segmentasi Perilaku, upaya membagi suatu pasar kesejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.
2.5 Cara-cara dalam memandang suatu pasar :
1. Static Attribute Segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berarti kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama, dan pendidikan.
2. Dinic Attribute Segmentationam. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdsarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadain. Perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon pelanggan terhadap produk.


BAB III
PENUTUPAN
1.1 Kesimpulan
Kenapa produsen melakukan segmentasi pasar, supaya mengetahui dimana nantinya barang yang mereka sudah produksi mampu diterima masyarakat banyak, dan mampu menembus pasar konsumen sehingga pembagian segmen-segmen tersebut perlu supaya nantinya sebelum produk atu barang yang dihasilkan diluncurkan, produsen sudah mengetahuiproduknya akan melalui segmen-segmen mana yang sudah diatur pembagian serta tingkatan-tingkatan pemasaran yang akan dilakukan produsen dan juga mensegmantasikan pasar konsumen berdasarkan yang disebutkan diatas berdasarkan segi perilaku, demografis, geografi maupun psikografis. Tidak mungkin nantinya kalau barang sudah dipasarkan produsen  tidak mengetahui barang mereka nantinya akan dipasarkan kemana dan barang mereka tidak laku oleh karena tidak melakukan segmentasi pasar, tanpa melalui prosedur dan segmemntasi yang jelas dan terukur. Maka dari itu segmentasin pasar berguna bagi produsen untuk membagi segmen-segmen tersebut.
Adapula segmentasi yang efektif  yaitu : Terukur- dapat dijangkau- substansial- dapat dibedakan- dapat dilakukan tindakan tertentu.
Sumber :
Adityacrosmogear.blogspot.com/2012/10/segmentasi-pasar.html?m=1
Adaddanuarta.blogspot.com/2012/06/makalah-segmentasi-pasar.html?m=1

Minggu, 05 Mei 2013


100 Daftar Impian
1. Ingin membuat  usaha baju muslimah hasil desain sendiri. Mengapa saya mempunyai impian membuat baju muslimah hasil desain sendiri karena berhubung ukuran tubuh saya besar, sehingga saya kesulitan menemukan baju ataupun celana yang pas dibadan saya, seringkali kekecilan atau nge-pas dibadan, itupun harus susah payah mencarinya, dan di pasaran pun jarang yang menjual pakaian dengan pakaian ukuran besar, kalaupun ada dengan model dan warna yang membosankan. Maka dari itu, saya berkeinginan membuat usaha baju muslimah yang saya desain sendiri, sehingga yang mempunyai tubuh ukuran besar dan ingin tetap tampil indah dengan warna dan desain yang lebih m
2. Ingin membuat sebuah masjid untuk ke 2 orang tua. Impian ini mungkin masih jauh dari hidup yang saya jalani sekarang, karena saya pun masih kuliah dan belum menghasilkan uang sepeserpun, jadi mungkin ini masih lumayan jauh untuk saya usahakan. Mengapa saya mempunyai impian seperti ini karena saya sebagai anak dari ke 2 orang tua saya belum bisa membahagiakan mereka, walaupun jasa mereka takkan pernah terbalaskan, tetapi saya ingin sekali, in shaa Allah dengan impian saya membuat sebuah masjid untuk ke 2 orang tua saya, semoga si surga nanti Allah membuatkan istana yang indah untuk ke 2 orang tua saya. Aamiin karena yang saya tau, doa yang diterima Allah salah satunya doa anak yang sholeh dan sholehah. Dan saya percaya, kalau niat kita baik Allah akan kasih jalan, asal kita mau usaha.
3. Ingin menikah secepatnya. Ini sih bukan impian ya, tapi obsesi. Tapi ini memang termasuk impian saya juga. Saya yakin halal itu lebih indah. Iya,  saya ingin sekali menikah ditahun ini, dikarenakan umur saya pun sudah cukup untuk menikah. Entah kapan Allah mengabulkan doa saya, tapi saya selalu berusaha dan berdoa.
4. Ingin menunaikan ibadah haji. Ini termasuk impian saya yang masih jauh dari hidup sekarang yang saya jalani sekarang. Karena memang belum ada biayanya untuk pergi ke tanah suci itu. Semoga Allah bisa memberikan saya rezeki dan saya di izinkan kesana olehNya.
5. Ingin membuat usaha berbagai macam sepatu dan sandal hasil desain sendiri. Sama seperti halnya baju, ukuran sepatu atau sandal pun seringkali sulit saya dapatkan untuk ukuran kaki saya. normalnya ukuran sepatu atau sandal di Indonesia itu dari ukuran 35-40, tetapi sayangnya saya memakai ukuran 41-42 dan dipasaran itu sangat jarang, kalaupun ada harganya yang lumayan mahal. Dengan itu saya berkeinginan membuat dan mendesain sendiri sepatu atau sandal. Tentunya dengan brand saya sendiri. Sepatu atau sandal yang nyaman saat dipakai dan dengan ukuran lebih dari ukuran standar yaitu 40. Dengan desain yang menarik yang mencakup kalangan manapun, tua dan muda.
6. Ingin membuat rumah tahfidz yaitu rumah untuk anak-anak yang ingin menghafal Al-qur’an.
7. Ingin membahagiakan keluarga terutama IBU.
8. Ingin wisata kuliner bersama ibu di Bandung.
9. Ingin mempunyai mobil.
10. Ingin mempunyai motor gede seperti kawasaki ninja atau Honda CBR.
11. Ingin hafal Al-qur’an.
12. Ingin punya villa di puncak Bogor.
13. Ingin liburan ke Bali.
14. Ingin liburan ke pulau Belitung.
15. Ingin mengunjungi semua Disney land yang ada diseluruh dunia.
16. Ingin pintar masak seperti ibu.
17. Ingin jadi guru bahasa Inggris di sekolah internasional terutama TK.
18. Ingin punya usaha seperti Dian Pelangi tapi dengan produk pakaian ataupun hijab yang syar’i.
19. Ingin punya 4 orang anak.
20. Ingin liburan ke Jepang.
21. Ingin mempunyai suara yang bagus.
22. Ingin mencicipi coklat dari berbagai negara.
23. Ingin bertemu dan berbincang-bincang dengan ustadz Yusuf Mansur.
24. Ingin berkumpul dengan bayi-bayi lucu.
25. Ingin mahir minimal 2 bahasa.
26. Ingin mempunyai berat badan ideal.
27. Ingin mempunyai rumah dengan warna yang beragam.
28. Ingin belajar di pesantren.
29. Ingin bertemu Iqbal  personal cowboy junior.
30. Ingin bertemu Siwon personil Super Junior.
31. Ingin belanja di Singapura, Thailand, dan Malaysia.
32. Ingin tinggal di Malaysia.
33. Ingin memelihara anak macan.
34. Ingin memelihara anak beruang kutub.
35. Ingin mempunyai kebun mawar.
37. Ingin mempunyai kebun strawberry.
38. Ingin mempunyai kebun durian.
39. Ingin mempunyai teman indigo.
40. Ingin bertemu Lily Collins.
41. Ingin mempunyai alis tebal.
42. Ingin membuka tempat makan khusus masakan sunda.
43.Ingin liburan bersama teman-teman ke kepulauan seribu.
44. Ingin ahli dalam membuat kaligrafi.
45. Ingin mempunyai 10 rumah kontrakan.
46.Ingin mempunyai kolam renang pribadi.
47. Ingin mempunyai tempat pusat kebugaran.
48. Ingin mempunyai suami suku Jawa.
49. Ingin membuat majelis untuk pengajian.
50. Ingin mempunyai rumah dengan nilai seni tinggi
51. Ingin liburan ke universal studio di Singapura.
52. Ingin mempunyai jet pribadi.
53. Ingin punya rumah di Yogyakarta.
54. Ingin memiliki distro.
55. Ingin masuk pesantren dan mendalami ilmu agama.
56. Ingin mempunyai usaha bersama teman-teman.
57. Ingin membuat sekolah gratis untuk anak-anak tidak mampu.
58. Ingin menjadi guru mengaji.
59. Ingin menjadi pelukis.
60. Ingin liburan ke Dubai
61. Ingin liburan ke Korea.
62. Ingin mempunyai pabrik susu kemasan.
63. Ingin punya anak angkat.
64. Ingin tinggal di Singapura.
65. Ingin liburan ke pulau Lombok.
66. Ingin mempunyai seorang suami yang mencintai saya karena Allah SWT
67. Ingin berqurban 100 ekor sapi 200 ekor kambing
68. Ingin menjadi perancang kebaya syar’i khusus muslimah
69. Ingin membeli pulau pribadi
70. Ingin mempunyai rumah di dekat pantai atau pegunungan
71. Ingin wafat dalam keadaan khusnul khotimah
72. Ingin tinggal di wilayah dengan penduduk muslim yang taat
73. Ingin membangun pesantren modern yang berkualitas.
74. Ingin masuk surgaNya Allah SWT
75. Ingin mengajak ibu ke tempat yang paling indah
76. Ingin sifat boros saya hilang
77. Ingin nafsu makan saya berkurang
78. Ingin belajar di kampong Inggris (Pare)
79. Ingin membuat pesta pernikahan dengan mengundang semua saudara, temen, tetangga.
80. Ingin bertemu Dian Pelangi
81. Ingin mempunyai mobil bis
82. Ingin liburan ke gunung Bromo.
83. Ingin mempunyai kolam ikan hias yang besar.
84. Ingin mempunyai bengkel mobil dan motor.
85. Ingin mempunyai tempat gym pribadi.
86. Ingin mempunyai klinik kecantikan.
87. Ingin mempunyai salon kecantikan, spa.
88. Ingin ahli dalam menembak.
89. Ingin mempunyai kuda peliharaan.
90. Ingin mempunyai penghasilan 50 juta/bulan.
91. Ingin membuat perusahaan sendiri.
92. Ingin mempertemukan ibu denga Olga Syahputra
93. Ingin mempunyai restoran Jepang halal.
94. Ingin menjadi fotografer.
95. Ingin mempunyai studio foto.
96. Ingin membangun rumah sakit gratis untuk penduduk tidak mampu.
97. Ingin lulus secepatnya dengan hasil memuaskan.
98. Ingin mempunyai factory outlet di Bali dan Bandung.
99. Ingin mempunyai rambut tebal.
100. Ingin mempunyai rumah pohon.

Summary The Secret

Part 1

The law of attraction states that every positive or negative event that happened to you was attracted by you! well I know its people reading this right now and wanting to blame others for their problems but I'm here to say, take responsibilities for your actions because at the end of the day only one can control what he or she is feeling and thinking. Happy feelings will attract more happy circumstances. It takes great learning and understand that all things, events, encounters and circumstances are helpful. Life is meant to be abundant in all areas, mentally, physically and spritily. I applied the law of attraction in my life and it was a big deal because now things seem to make more since. You see the universe is mental and that everything we see and experience in our physical world has its origan in the universe, mental realm. It tells us there is a Universe Consciousness-the- Universal Mind- from which all things manifest. All energy and matter at all levels is created by and is subordinate to the omnipresent universal mind. Your mind is part of the universe mind- the same in kind with the only difference being one degree. Your reality is a manifestation of your mind, this is true mind power.

Part 2
Michael Bernard Beckwith opens by reiterating that the law of attraction is a law of nature, using gravity once again as a comparison. Objects fall whether you believe in gravity or not.
Byrne builds the rest of the chapter based on this concept: the law of attraction is always at work. In one of the most controversial sections of the book, she proposes that it can even explain natural disasters. Groups of people often share a frequency, emitting a powerful signal into the Universe. Thus, negative thinking en masse can attract catastrophic situations. She clarifies that the victims of natural disasters do not cause a hurricane or tornado by negative thinking – but the law of attraction places them in harm’s way. If you think you have no control over your destiny, then you will attract situations that render you helpless. The trick, she says, is to tell the Universe you have control over your life.
Part 3
Self-help expert James Ray opens by comparing the story of Aladdin to the law of attraction. Ray says the Universe is our Genie ready to grant the wishes we ask for. But it’s impossible for the Universe to know what to send unless you ask for it.
Byrne then explains that The Secret works on 3 steps:
  • Step #1: Ask
You must ask clearly for what you want. When the request is not specific, the signal will be confused and the frequency can attract mixed results. There’s no need to ask repeatedly because the Universe will understand the request the first time as long as it’s clear. Asking over and over again shows that you doubt the “order” placed.
  • Step #2: Believe
You must believe before you receive. It’s important to believe your wish is already coming the moment you ask. Once you believe, you can move on with your life and let the Universe work things out on its own. There’s no need to wait for your desires to materialize. Ongoing worry will only mix negative energy into the signal. Byrne stresses that believing is the most difficult step.
  • Step #3: Receive
Part 4

This chapter focuses on exercises to help you “ask, believe, receive.” Byrne cites a lecture given by Neville Goddard in 1954. An influential metaphysicist, Goddard suggests spending a few minutes before bed replaying the events of the day in your mind. But instead of visualizing the day as it occurred, replay your day as you would have liked it to be. This sets up the next day for success by dialing up your positive frequency.

Part 5
Jack Canfield – creator of the Chicken Soup for the Soul series – explains that he grew up with very specific beliefs about wealth. He used to think that “only evil people have money” and “money doesn't grow on trees." As a result, he had none. Then he met speaker W. Clement Stone, who told him to make a goal and focus on visualizing he would achieve it. Thirty days later, he conceived of the Chicken Soup for the Soul series, which ended up earning him a million-dollar check.

Part 6
Byrne also explains that it’s important to let go of the idea of “putting yourself last.” It’s ok to give to others but not at the expense of the self. “If you do not treat yourself with love and respect, you are emitting a signal that is saying you are not important enough, worthy enough, or deserving. That signal will continue to be broadcast, and you will experience more situations of people not treating you well.” You must feel good in order to continue to give. Do not spend time on things you don’t love. Instead, focus your time and attention on activities that bring love and joy.

Kewirausahaan
(Softskill)
“Memanfaatkan Peluang Usaha”


FRISKA.S.WIJAYA
19611418
2SA01

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS: SASTRA
JURUSAN: SASTRA INGGRIS

Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peluang untuk berhasil ada pada setiap wirausahawan. Akan tetapi dalam praktiknya seringkali banyak sekali wirausahawan yang tidak dapat mencapai kesuksesan. Hal tersebut disebabkan adanya peluang usaha yang tidak digali dan dimanfaatkan secara optimal, maka seorang wirausahawan harus menempa dirinya dengan kemampuan yang kuat untuk berkarya, dengan semangat kemandirian dan berkemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara rasional. Ilmu akan menjaga kita, sementara uang belum tentu dapat menjaga kita, itulah pesan orang tua kita dulu. Entah apapun keahlian itu, yang jelas kita harus memilikinya. Seseorang akan lebih berguna dan dihargai oleh masyarakat kerena memiliki keahlian.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menganalisa peluang usaha?
2. Apa saja faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan dalam memanfaatkan peluang usaha?
3. Apa rahasia sukses memanfaatkan peluang usaha?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana cara menganalisa peluang usaha
2. Mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan dalam memanfaatkan peluang usaha
3. Mengetahui rahasia sukses memanfaatkan peluang usaha.

Bab 2
PEMBAHASAN
2.1 Menganalisa Peluang Usaha
A. Peluang dan resiko usaha
- Peluang usaha
Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari, asal saja  wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang untuk maju. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif diantaranya :
a. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan
b. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis
c. Harus bertanya kepada diri sendiri
d. Harus mendengarkan saran-saran orang lain
e. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi
f. Pandai berkomunikasi.

Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya. Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimism, bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
Resep Dr.D.J Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang usaha adalah sebagai berikut:
a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
b. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
c. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik? “.
d. Bertanya dan dengarkanlah.
e. Perluas pikiran Anda.
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus dimiliki seorang wirausahawan :
a. Work hard (kerja keras)
b. Work smart (kerja cerdas)
c Enthusiasm (kegairahan)
d. Service (pelayanan)
bagi wirausaha pengenalan diri merupakan modal awal ungtuk mendapat mengenali lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya guna meraih peluang usha tersebut dalam batas resiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah.
-         Resiko usaha
Setiap usaha yang dilakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itu diharapkan dapat digunakan untuk mensejahterakan diri sendiri maupun orang lain yang terlibat, banyak resiko yang harus di hadapi.
Beberapa resiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut :
1. Perubahan permintaan
2. Perubahan konjungtor
3. Persaingan
4. Akibat lain yang merupakan resiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan dan sebagainya.


2.2 Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha.

1. Keberhasilan usaha
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan
b. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha
c. Introspeksi diri
d. Mendengar saran-saran orang lain
e. Bersemangat dan bergaul.
Keberhasilan usaha atau bisnis seorang wirausahawan di dalam mengelola usahanya dapat didefinisikan terletak pada hal-hgal berikut :
a. Sikap dan kemauan serta tindakan- tindakannya yang nyata
b. Keberanian untuk berinisiatif
c. Kecakapan atau keahlian
d. Pengalaman dan pendidikan.

2. Kegagalan usaha
Karakteristik kegagalan wirausahawan
1. Meremehkan waktu dalam memulai usaha
2. Gagal dalam mengendalikan aspek-aspek utama usaha
3. Pemahaman umum terhadap disiplin manajemen rata-rata kurang
4. Pengelolaan piutang yang menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang.
5. Berlebihan dalam memulai perluasan usaha yang belum siap
6. Perencanaan keuangan yang meremehkan kebutuhan usaha
7. Lokasi usaha yang buruk
8. Pembelanjaan besar yang menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi.
Bab 3
PENUTUP
Pada intinya adalah hanya seorang yang memahami arti dari pengertian peluang usaha yang dapat berfikir kreatif serta berani mengambil resiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang telah diambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus dihadapi. Oleh karena itu, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga.