Minggu, 16 Juni 2013


SKEMA PENGAJUAN KREDIT USAHA RAKYAT BANK BTN




1.    Usaha yang dibiayai adalah usaha produktif sektor perindustrian, perdagangan dan jasa, kredit konstruksi perumahan.
2.    Media Penyalur KUR, memanfaatkan kredit eksisting BTN yaitu: Kredit Vasa Griya (modal kerja konstruksi), Kredit Pendukung Perumahan, Kredit Modal Kerja, Kredit modal kerja Kontraktor, Kredit Investasi, Kredit Pemilikan Ruko/Kios dan lainnya
Plafond Kredit:
1.    Maksimal kredit sebesar Rp. 500.000.000,-
2.    Kredit Investasi sebesar maksimal 70% dari total biaya investasi.
3.    Kredit modal kerja sebesar maksimal 80% dari modal kerja yang dibutuhkan.
                                               
Tingkat Suku Bunga 14,5%
Persyaratan mengajukan Kredit

Debitur Perorangan mengajukan surat permohonan KUR dengan melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut:
1.    KTP dan KK
2.    Surat Nikah, bila telah nikah
3.    Perizinan usaha, (surat izin dari Dinas Pasar bila usaha di pasar, surat keterangan minimal Ketua RT/RW untuk lokasi dilingkungan pemukiman dan sejenisnya).
4.    Legalitas tempat usaha, bila ada, misalnya bukti hak atas tanah, perjanjian sewa, atau lainnya.
5.    Rincian peruntukkan kredit
6.    Agunan, jika ada disyaratkan bank.
Untuk Usaha Kecil dan Menengah (Badan Usaha) mengajukan surat permohonan yang dilampiri dokumen pendukung sebagai berikut:
1.    Akte Pendirian Perusahaan sampai dengan perubahan terakhir
2.    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3.    SIUP, TDP, dan sejenisnya atau sekurang-kurangnya memenuhi kriteria perijinan usaha mikro.
4.    Legalitas tempat usaha, bila ada, misalnya bukti hak atas tanah, perjanjian sewa, atau lainnya.
5.    Laporan keuangan terakhir/minimal catatan keuangan usaha sebagaimana persyaratan untuk perorangan
6.    Rincian peruntukkan kredit
7.    Agunan, jika ada disyaratkan bank.
Mekanisme pengajuan kredit:
1.    Permohonan yang memenuhi persyaratan dapat menghubungi seluruh Kantor Cabang Bank BTN di Indonesia.
2.    Bank akan melakukan analisa kelayakan atas permohonan kredit sesuai ketentuan.
3.    Pemohon dikenakan biaya pemrosesan dan harus dibayar sekaligus dan seketika pada saat ditagih oleh Bank yaitu:
o    Biaya Provisi
o    Biaya Notaris/PPAT/Legal Fee
o    Biaya lainnya, jika ada dipersyaratkan bank.

Kewirausahaan
(Softskill)
“Keuangan Usaha Kecil”


FRISKA.S.WIJAYA
19611418
2SA01

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS: SASTRA
JURUSAN: SASTRA INGGRIS

KEUANGAN USAHA KECIL
Lancarnya sebuah usaha akan banyak bergantung kepada pengelolaan keuangan yang baik. Namun sayangnya, banyak usaha kecil yang menerapakan pengelolaan keuangan seadanya. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, maka dapat menyulitkan sang pemilik usaha untuk menilai kesehatan dan perkembangan usahanya.
Kebanyakan entrepreneur lebih tertarik pada ide-ide bisnis mereka dan menganggap manajemen keuangan adalah hal ayang akan berjalan dengan sendirinya. Mereka berfikir jika bisnis bagus, keuangan juga akan sama bagusnya. Jika usaha untung, maka uang akan mengalir begitu saja.anggapan tersebut ada benarnya, namun dapat menyesatkan. Memang benar sumber kas usaha adalah penjualan dan keuntungan. Namun bisnis tak sekedar bagaimana menghasilkan uang, melainkan juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikannya.
Pengelolaan keuangan yang baik bukan berarti harus terlihat canggih ataupun menjadi mahal. Pengelolaan keuangan yang baik dapat dimulai dari tiga langkah sederhana dan ini dapat dilakukan oleh seluruh pemilik usaha kecil ataupun rumahan.
1. Pisahkan Antara Keuangan Bisnis dan Keuangan Pribadi
Ketika kita memutuskan untuk terjun dalam dunia wirausaha, maka langkah financial pertama yang ditempuh adalah mamisahkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Jika kita menggabungkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Jika kita menggabungkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi, maka hamper dapat dipastikan pemilik usaha akan menemui kesulitan ketika bisnisnya mulai berkembang. Hal ini dikarenakan oleh aliran dana (cash flow) yang tumpang tindih antara kepentingan bisnis dan kepentingan pribadi.
Pemisahan akun bisnis dan akun pribadi bertujuan untuk mencegah kesimpang-siuran tersebut. Selain itu, pemisahan akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi financial bisnis kita. Untuk implementasinya, pemilik usaha bisa memulai dengan membuka akun tabungan yang berbeda. Tidak mengapa jika akun-akun tersebu masih atas nama pribadi. Yang penting keduanya terpisah. Satu untuk cash flow bisnis, dan yang satunya lagi untuk cash flow keuangan pribadi.
Jika membuka tabungan di bank belum memungkinkan, maka bisa juga dengan memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi dalam amplop yang berbeda. Untuk urusan bisnis, maka seluruh aliran dana disimpan/diambil dari amplop bisnis dan begitu pula untuk urusan pribadi.
2. Catat Setiap Transaksi Keuangan
Hal penting yang acapkali trabaikan adalah pencatatan tsansaksi keuangan bisnis. Walaupun kadang mencatat setiap transaksi keuangan bisa menjadi hal yang membosankan. Namun ingat, kita tidak bisa mendapat gambaran yang jelas tentang kondisi financial bisnis tanpa catatan-catatan tersebut. Selain itu, catatan keuangan juga bermanfaat untuk hal-hal lain seperti untuk keperluan pajak ataupun pengajuan dana ke bank.
3. Susun Anggaran (Budgeting)
Penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam setiap bisnis karena membantu pemilik usaha untuk mengalokasikan dana sesuai kebutuhannya. Dengan budgeting, kita jadi punya panduan akan hal-hal mana sajakah yang perlu di prioritaskan keuangannya, termasuk batasan-batasan belanjanya.
Untuk pelaksanaannya, budgeting bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya budgeting untuk satu bulan ke depan, tiga bulan kedepan, ataupun satu tahun ke depan,. Namun umumnya budgeting disusun untuk satu tahun kedepan.
Budgeting pada dasarnya adalah rencana belanja yang dialokasikan menurut pos-pos pengeluaran. Misalnya budget untuk belanja bahan baku, budget untuk promosi, budget untuk gaji karyawan dan sebagainya.






KESIMPULAN
Dengan demikian ada baiknya jika kita memulai membuat daftar jenis-jenis pengeluaran bisnis. Ini bisa dilakukan secara manual ataupun menggunakan computer. Lancarnya sebuah usaha akan banyak bergantung kepada pengelolaan keuangan yang baik karena hal tersebut memungkinkan kita untuk mengetahui secara lebih jelas kondisi keuangan bisnis kita. Pemisahan akun, pencatatn transaksi keuangan dan penyusunan anggaran adalah tiga langkah awal yang bisa diterapkan oleh pemilik usaha kecil ataupun rumahan menuju pengelolaan keuangan bisnis yang lebih baik.

SUMBER
Ditulis oleh Aditya Fajar seorang pemerhati sosial dan bisnis yang tertarik dengan public relations, internet, blogging, hubungan antar manusia dan kewirausahaan. Tulisan lainnya dapat dilihat di disitus www.adityafajar.com
m.kompasiana.com/post/wirausaha/2011/09/05/3-cara-mudah-kelola-keuangan-usaha-kecil-dan-rumahan/

Kewirausahaan
(Softskill)
“Segmentasi Pasar”


FRISKA.S.WIJAYA
19611418
2SA01

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS: SASTRA
JURUSAN: SASTRA INGGRIS


Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segmentasi pasar membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul dipasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha.
Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam banyak hal, baik dalam hal perilaku, maupun kebiasaan pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogeny melainkan heterogen. Hal inilah yang mendorong perusahaan melakukan segmentasi pasar. Segmentasi adalah pengelompokan pembeli dalam suatu pasar yang memiliki kebutuhan dan tingkah laku yang sama.
Renald Kasali mengatakan bahwa segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.





Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Segmentasi Pasar
Swastha dan Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi-bagi market yang bersifat heterogen ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride dan Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Dilain pihak Pride dan Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha dan Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan yang membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Menurut Kotler, Bowen< dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memilki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya merancang program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dangan kebutuhan produk atau tanggapan yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
2.2 Tingkatan Segmentasi Pasar
·        Pemasaran Massal, yaitu memproduksi, mendistribusikan dan mempromosikan secara massal, produk dan dengan cara yang hamper sama kepada semua konsumen.
·        Pemasaran Segmen, yaitu memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih.
·        Pemasaran Relung, memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat yang khusus.
·        Pemasaran Mikro, yaitu praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai dengan benar dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran local dan pemasaran individual.
2.3 Tujuan, Manfaat dan Kelemahan Segmentasi Pasar
- Tujuan segmentasi pasar adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai posisi yang kuat dalam penjualan barng dan jasa.
b. Untuk meningkatkan laba dan keuntungan yang diharapkan.
c. Untuk memudahkan di dalam melaksanakan analisis pasar.
d. Agar perusahaan dapat membedakan pasarnya.
e. Agar perusahaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap para konsumen.
f. Agar tujuan pemasaran produk yang dibuat perusahaan jauh lebih tepat terhadap berbagai segmen.
- Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
a. Pasar dapat mengatur lebih baik produknya dan marketing appealnya
b. Perusahaan dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respons marketing yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan budgetnya dengan lebih tepat terhadap berbagai segmen.
Alasan-alasan melakukan segmentasi adalah hal yang penting, meliputi :
a. Semakin majunya kebutuhan manusia, semakin heterogen masyarakat, beragam kebutuhan dan selera masyarakat.
b. Semakin maju perekonomian akan semakin banyak competitor yang harus dihadapi perusahaan.
c. Segmentasi akan membantu perusahaan untuk meraih “competitive advantages” terhadap saingan-saingannya melalui diferensiasi produk.
d. Segmentasi akan membantu perusahaan menemukan segmen-segmen yang dapat dilayani dengan maksimal.indakan segmentasi
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain :
a. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
b. Biaya penelitian/riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
c. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
d. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
2.4 Mensegmentasi Pasar Konsumen
- Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi unit-unit gografis yang berbeda-beda seperti negara bagian, kabupaten, kota atau pemukiman.
- Segmentasi Demografis, upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variable seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
- Segmentasi Psikografis, upaya membagi pembeli menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
- Segmentasi Perilaku, upaya membagi suatu pasar kesejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.
2.5 Cara-cara dalam memandang suatu pasar :
1. Static Attribute Segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berarti kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama, dan pendidikan.
2. Dinic Attribute Segmentationam. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdsarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadain. Perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon pelanggan terhadap produk.


BAB III
PENUTUPAN
1.1 Kesimpulan
Kenapa produsen melakukan segmentasi pasar, supaya mengetahui dimana nantinya barang yang mereka sudah produksi mampu diterima masyarakat banyak, dan mampu menembus pasar konsumen sehingga pembagian segmen-segmen tersebut perlu supaya nantinya sebelum produk atu barang yang dihasilkan diluncurkan, produsen sudah mengetahuiproduknya akan melalui segmen-segmen mana yang sudah diatur pembagian serta tingkatan-tingkatan pemasaran yang akan dilakukan produsen dan juga mensegmantasikan pasar konsumen berdasarkan yang disebutkan diatas berdasarkan segi perilaku, demografis, geografi maupun psikografis. Tidak mungkin nantinya kalau barang sudah dipasarkan produsen  tidak mengetahui barang mereka nantinya akan dipasarkan kemana dan barang mereka tidak laku oleh karena tidak melakukan segmentasi pasar, tanpa melalui prosedur dan segmemntasi yang jelas dan terukur. Maka dari itu segmentasin pasar berguna bagi produsen untuk membagi segmen-segmen tersebut.
Adapula segmentasi yang efektif  yaitu : Terukur- dapat dijangkau- substansial- dapat dibedakan- dapat dilakukan tindakan tertentu.
Sumber :
Adityacrosmogear.blogspot.com/2012/10/segmentasi-pasar.html?m=1
Adaddanuarta.blogspot.com/2012/06/makalah-segmentasi-pasar.html?m=1